Pernahkah berpikir keras dalam memilih kain gendongan yang nyaman buat bayi dan tentunya murah meriah? Sayaaa sayaaa , haha
Setiap bulan berat tubuh Khalil terus bertambah , saya sekeluarga kebingungan menggendongnya , belum lagi saya belum mampu menggendong Khalil pakai kain jarik. Mau digendong terus oleh mamer ( mamak mertua) kan gak mungkin , kasian badannya sudah mulai sering pegal pegal.
Sebenarnya bila memperhatikan mamer pakai gendongan jarik , kok sepertinya mudah , tapi akunya yang takut , bila pas diaku gendongnya gak berpengaruh terus Khalil jatuh , aaarrggh hilangkan pikiran buruk itu -_-" .Padahal kan yak , gendong bayi pakai kain jarik itu disarankan loh oleh psikolog , karena mampu menciptakan bonding , karena bayi mendengar detak jantung dan kehangatan dekapan kita , sehingga tercipta rasa aman dan nyaman dalam diri bayi , wajar banget bila bayi mampu lelap banget tidur digendongan kain jarik , heuheu.
Sebagai mamah muda nan kekinian , gua kesudahannya nyari gendongan yang aman selain jarik. Udah ada niat mau mencar ilmu make , tapi siapin alternatif nya deh. Selama seminggu gua bertapa haha iya nyari gendongan kayak nyari bunga tujuh rupa , dapat yang baiklah eh harganya jut jut , ngotot pula itu akunya pengen beli , suami mah mesem mesem aja , yakin? Kamu mau beli? Pakai uang siapa? Pokoknya gua mau yang ini Aa' , ya udah bila gak mau beliin , zee ntar yang beli. Duh , bila diingat-ingat kok gua sampe segitunya ya. Prinsipku bila untuk anak , meski mahal , gua bela belain deh , padahal gak gitu juga , toh setelah dicoba si anak malah nyaman dengan yang murah meriah. Nah loh...
Aku masih belum berani beli , selain uangnya belum cukup , gua juga mikir , masak iya untuk gendongan harus ngeluarin jutaan , kan mampu untuk keperluan lain. Pencarian pun dilanjutkan , eh ditunda karena Aa' mau pergi ke luar kota selama 4 hari , jadi gua nyiapin si Aa. Ini pertama kalinya ditinggal semenjak Khalil lahir.
Ditinggal suami walau ada keluarga suami dan mertua , tetep aja gua gak boleh nyusahin mereka. Hari pertama , alhamdulillah aman , Khalil kooperatif. Hari kedua , Khalil gak tidur siang , oh no alamat ia bakal rewel di sore hari T_T. Salahsatu obat rewel Khalil biasanya digendong jarik oleh mamer. Ceritanya kan gua gak mau nyusahin , kesudahannya di tengah tengah kerewelan Khalil , gua coba mencar ilmu pake gendongan jarik. Sat set sat set , what? Aku bisa? Yeay gua bisaaa *terharuuuu
Tu Khalil antengkan , abaikan genggaman eratnya di kain gendongan itu haha , mungkin dalam hatinya , gak takut sih digendong Bunda , cuma deg deg an aja , haha. Tau aja ni anak bila Bundanya gres belajar.
Seketika gua berubah pikiran , bataaal beli gendongan yang harganya jutaan itu haha. Beli yang kawe aja , hemat 5x lipat , huhuhu *elus elus kartu debit. Dan mahirkan mencar ilmu pakai kain jarik
Kain Jarik : Kain Sejuta Umat dan Multi Fungsi
Karena penasaran dengan kekuatan kain jarik , gua pun menggunakan jurus kepo yang disponsori oleh Abang Google. Darimana asal undangan kain jarik ini?
Tapih begitu sebutan lain dari jarik oleh orang Jawa. Jarik yaitu kain batik panjang berukuran panjang 2 meter atau bahkan lebih dan lebarnya berkisar 1 meter. Dulunya jarik digunakan sebagai penutup anggota tubuh bab bawah , sekarang mah lebih jelasnya digunakan sebagai bawahan padu padan kebaya bagi busana wanita.
Kain jarik ini bukan sembarang kain , pasalnya kata jarik ternyata punya makna , tentunya dalam bahasa jawa pula yakni aja gampang serik yang artinya jangan mudah iri hati. Woopp , dalem ya artinya. Lalu mampu juga dimaknai bahwa pengguna kain jarik mestilah lemah lembut , tindak tanduk harus tertata , jangan terburu-buru , dan hati-hati berjalan. Pantesan ya bila pakai rok jarik itu , jalan memang rada susah , wekekek.
Istimewanya lagi , kain jarik punya motif beragam dan setiap motif ada filosofinya. Seperti , kain jarik bermoti batik Sidomukti memiliki makna terlaksana atau apapun yang dibutuhkan dapat jadi kenyataan , biasanya digunakan dalam program perkawinan. Lalu kain jarik bermotif batik Kawung , dari kata suwung (sepi) yang dulunya digunakan sebagai lurup atau kain penutup jenazah. Ada juga jenis jarik gendong , nah jarik ini yang femes di kalangan para ibu dan bayi.
Wah luar biasa kain jarik ini ya. Itu masih ngebahas asal muasal kain jarik , belum lagi ngebahas kegunaannya.
Sebagai bedong bayi yang gres lahir
Pembalut dada , pinggang dan kaki ibu yang gres melahirkan. Hu’um pasca gua melahirkan , kakiku diiket pakai kain jarik , supaya gak gerak , kan gres dijahit , khawatir silap bergerak , sobek dah tu jahitan T_T
Alas meja bila ada program kendurian , perkawinan , program peringatan hari besar Islam. Zaman sekolah dulu , gua kebagian bawa kain jarik -_- , stok kain jarik nenekku banyak , haha.
Gendong bakul jamu. Biasanya kita lihat di mbok-mbok penjual jamu gendong. Di Medan mah udah jarang , kebanyakan udah pada naik sepeda dan motor.
Dan yang paling berasa kali manfaat kain jarik yaitu sebagai alat untuk menggendong bayi , yeayyy.
Tutorial Gendong Bayi Pakai Jarik
Aku paling mupeeeng bila udah nengok mamer gendong Khalil pakai jarik. Aku juga pengeeeenn T_T. Entah kenapa gua setuju dengan kalimat si Aa’ , Seorang ibu belum lengkap keibuannya bila belum gendong anaknya pakai kain jarik. Aku jadi makin termotivasi dong buat mencar ilmu makenya , hingga gua perhatikan betul-betul tiap kali mamer gendong Khalil pakai jarik. Etdaaah gampang banget yak kayaknya.
Yuk eksklusif aja kita praktekkin:
Kita mampu marathon dengan menggendong bayi pakai kain jarik tanpa khawatir bayi jatuh haha , tapi tetap ya kedua tangan stand by mendekap bayi. Teman saya ada yang bawa anaknya naik turun gunung hanya dengan menggendong pakai kain jarik , usia anak 2 tahun , emang sih bila si bapak lelah , banyak stuntment alias kawan bapaknya yang satu rombongan , haha.
Seru ya gendong pakai kain jarik? Seru banget Mak , saya udah coba. Cobain Mak , keburu anak gede , ntar resah gendongnya bila lagi pengen nge gendong. Kalau pun dah besar digendong lagi pakai kain jarik , ya pas ritual komitmen nikah , ketika mengiringi dan mempertemukan mempelai pria dengan wanita. Itu pun ecek-ecek ngegendongnya , haha. *YAIYALAH.
Sumber : www.nufazee.com
Sumber : www.nufazee.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar