Disamping problem air sumur yang berkapur , permasalahan lain yang terkadang terjadi pada air sumur yaitu problem air sumur yang berbau. Meski mampu terjadi pada semua jenis sumur , timbulnya basi pada air sumur lebih sering terjadi pada sumur konvensional.
Sebagaimana diketahui bersama , masyarakat di negara kita ketika ini umumnya menggunakan 2 jenis sumur.
1. Sumur konvensional
Atau biasa disebut dengan sumur “srumbung” yang terbuat dari kerikil bata atau sumur dengan bis beton bulat
2. Sumur bor dan atau sumur air dalam
Air sumur yang berbau dapat dikarenakan oleh beberapa alasannya yaitu , yaitu :
● Karena air dari sumbernya memang mengandung bahan-bahan atau unsur yang menimbulkan air berbau.
Sebagai pola yang paling sering terjadi misalnya : kandungan logam besi ( Fe ) yang tinggi pada air akan menimbulkan air berbau amis. Dan sebagainya.
Air sumur yang berbau karena alasannya yaitu ini bersifat “fisikal / fisis” sehingga biasanya akan bersifat permanen. Kecuali jikalau kandungan unsur yang menimbulkan telah habis.
● Karena sumber air tercemari oleh materi pencemar di sekitarnya
Ini sering terjadi pada sumur-sumur yang lokasinya berdekatan dengan sungai yang digunakan sebagai tubuh buangan limbah industri.
Biasanya bersifat sementara , namun biasanya akan terulang dan dapat terjadi dalam waktu yang lama.
( Kecuali industrinya tutup ).
● Karena adanya acara kuman dan atau “benda asing” yang masuk ke dalam sumur
Bau air sumur terjadi karena acara biologis dari kuman ( pembusuk ). Dan karena disebabkan oleh acara biologis biasanya basi yang terjadi akan bersifat tidak permanen.
Secara prinsip , problem basi air sumur yang disebabkan oleh proses biologis atau fisikal , keduanya dapat di atasi dan dihilangkan. Hanya saja , yang perlu menjadi pertimbangan yaitu , basi air sumur yang bersifat “ fisis” akan lebih sulit dihilangkan.
Bahkan proses yang diharapkan jauh lebih rumit bila dibandingkan dengan Cara Mengatasi Masalah Air Sumur Yang Berkapur.
Untuk itu artikel ini akan lebih terfokus pada cara mengatasi problem basi pada air sumur yang dikarenakan oleh alasannya yaitu biologis.
Pada kondisi dan alasannya yaitu tertentu acara beberapa kuman yang terdapat dalam sumber air dan atau air sumur dapat meningkat. Peningkatan jumlah dan kinerja kuman ini pada jadinya akan berimbas terjadinya air sumur yang berbau.
Terlepas dari sebab-sebab dan jenis pencemaran yang terjadi , untuk menghilangkan basi pada air sumur , secara sederhana dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
● Perkirakan dan taksir volume air yang terdapat di dalam air sumur.
Untuk sumur konvensional ( sumur srumbung ) relatif lebih mudah bila dibanding sumur bor. Namun secara mendasar dapat digunakan rumus volume tabung untuk menghitungnya.
● Siapkan larutan Sodium Hipoclhorit.
Di pasaran di jual dakam bentuk literan. Harganya ( harga terakhir kurang tahu pasti , namuan kalau tidak salah masih di bawah 10 ribu rupiah per liternya ).
Di pasaran larutan Hipochlorit ini terkadang disebut dengan kaporit cair. Larutan Sodium hipochlorit berfungsi sebagai oksidator berpengaruh yang akan membunuh dan menghentikan acara kuman dalam air sumur. Larutan Sodium hipochlorit inilah yang merupakan materi untuk menghilangkan basi pada air sumur.
Catatan :
Disamping Sodium Hipochlorit , sebetulnya dapat digunakan beberapa materi Oksidator berpengaruh lainnya.
Misal , kaporit , peroksida dan sebagainya. Namun dipilih Sodium Hipochlorit alasannya yaitu lebih mudah dalam penanganannya dan “lebih ramah”.
● Setelah diketahui jumlah volume air sumur , tambahkan ( mampu eksklusif dituangkan ) larutan Sodium Hipochlorit ke dalamnya , jumlahnya sebanyak 0 ,2 % dari total volume air sumur.
Misal jikalau diperkirakan volume air sumur yaitu 1 meter kubik maka larutan Sodium Hipochlorit yang digunakan yaitu sebanyak 2 liter , dan seterusnya.
● Setelah dituangi dengan larutan Sodium Hipochlorit 0 ,2 % ,
SANGAT PENTING :
Air sumur tidak boleh dipergunakan terlebih dulu. Biarkan dalam beberapa hari. Biarkan larutan ini bekerja mengoksidasi seluruh kuman , dan biarkan sisa larutan yang masih ada menguap habis ke udara. Sebab larutan yang berbau tajam ini memang cepat menguap.
● Setelah basi larutan benar-benar hilang.
Air sumur sudah mampu digunakan kembali. Namun sebaiknya jangan digunakan untuk dikonsumsi terlebih dulu. Gunakan untuk “keperluan luar” lainnya guna pengurasan. Misal untuk menyiram dan sebagainya. Setelah terjadi pergantaian air sumber , mampu digunakan secara normal.
● Dengan dukungan dosis larutan Sodium Hipochlorit sebesar 0 ,2 % tersebut , biasanya basi pada air sumur sudah hilang. Namun bila masih membandel , mampu diulang dengan dosis yang lebih tinggi lagi.
Sedangkan bagi anda yang menggunakan air sungai atau air danau , Proses Hipochlorit ini juga mampu digunakan sebagai perlakuan lanjutan ( treatment kedua ). Sebab disamping mampu menghilangkan basi , proses ini juga mampu membunuh kuman dalam air. Tentu saja air sungai atau danau tersebut harus dijernihkan terlebih dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar